Tepat pada tanggal 5 Mei lalu, di Jepang diperingati sebagai hari anak. Namun, peringatan pada hari tersebut cenderung memperingati hari anak laki-laki. Apakah hari anak laki-laki saja? Lantas, bagaimana dengan anak perempuan?
Hari Anak atau Kodomo no Hi lebih dikenal dengan nama Tango no Sekku. Pada hari tersebut masyarakat Jepang lebih mengenalnya dengan Hari Anak Laki-laki. Sedangkan untuk anak perempuan, diperingati setiap tanggal 3 Maret dan lebih dikenal dengan Hina Matsuri.
Perayaan Hari Anak Laki-laki dirayakan dengan pemasangan koinobori atau bendera ikan koi seperti pada gambar berikut.
Koinobori biasanya dipasang sebagai hiasan di depan rumah. Bahkan juga ada yang dipasang ketika festival koinobori di atas sungai. Sehingga, ketika ada angin yang berhembus, akan terlihat seperti ikan-ikan yang berenang di sungai.
Mengapa ikan koi yang dijadikan sebagai simbol perayaan hari anak laki-laki?
Ikan koi bisa hidup tidak hanya di sungai yang jernih, namun juga bisa hidup di rawa atau kolam. Oleh karena alasan ini lah, koinobori dipasang dengan harapan agar anak mereka bisa bertahan dimana pun mereka berada.
Tidak sembarangan dalam pemilihan
warna, setiap warna pada bendera ikan koi disesuaikan dengan anggota keluarga
yang mendekorasi rumahnya dengan koinobori. Ikan koi warna hitam untuk
ayah, warna merah untuk ibu, serta biru dan ijau untuk anak-anaknya. Selain warna
tersebut, untuk anak-anak perempuan.
Selain koinobori, pada hari anak laki-laki ternyata juga dirayakan dengan menghias kabuto. Kabuto adalah pelindung kepala seperti helm yang digunakan oleh samurai Jepang di jaman Kamakura. Helm yang terbuat dari baja itu akan melindungi kepala saat terjadi pertempuran. Bagi samurai, helm baja tersebut sebagai "kebanggaan anak laki-laki".
Masyarakat Jepang yang memiliki anak laki-laki biasanya menghias rumah mereka dengan memajang
kabuto, baik ukuran kecil maupun besar. Mereka menganggap
kabuto sebagai
omamori atau "jimat" untuk mendoakan kesehatan bagi anak laki-laki mereka.
Untuk merayakan tradisi tersebut, anak-anak biasanya juga membuat origami atau seni melipat kertas dengan bentuk kabuto atau juga koinobori. Bendera berbentuk ikan tersebut bisa didapat di toko-toko mainan atau juga di toko serba 100 Yen. Cara membuat origami berbentuk topi kabuto bisa dilihat di youtube dengan memasukkan kata kunci 'cara membuat origami topi kabuto'.
MAKANAN KHAS DI HARI ANAK
Hari Anak merupakan hari yang spesial, sehingga tentu ada makanan khas yang disajikan pada hari tersebut. Bahkan, makanan khas yang disajikan berbeda-beda setiap wilayahnya. Berikut beberapa makanan khas yang bisa dimakan di Hari Anak berdasarkan wilayahnya.
- Kashiwamochi (Wilayah Kanto)
Wilayah Kanto yang meliputi Tokyo, Kanagawa,Chiba, Saitama, Gunma, Tochigi dan Ibaraki, merayakan Hari Anak dengan menjajikan makanan kashiwamochi. Kashiwamochi adalah makanan mochi manis yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dengan daun kashiwa.
- Chimaki ( Wilayah Kansai)
Wilayah Kansai yaitu meliputi Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, dan Wakayama, merayakan tradisi Hari Anak dengan menyajikan makanan bernama chimaki. Chimaki adalah makanan yang dibuat dari beras atau beras ketan yang dicampur dengan daging atau rebung, yang selanjutnya akan dibungkus dengan daun bambu. Dikatakan bahwa pada awalnya chimaki berasal dari China.
Hokkaido merayakan Hari Ankan dengan menyajikan mochi campuran warna putih dan hitam atau putih dan coklat yang disebut bekomochi. Ada juga sasadango, yaitu sajian khas Hari Anak di wilayah Prefektur Nigata. Sasadango adalah kacang merah yang dibalut dengan yomogi dango (dango dari daun yomogi) yang kemudian dibungkus dengan daun sasa daun bambu muda.
|
Sasadango |
|
Bekomochi |
Prefektur Yamagata memiliki sajian khas juga bernama sasamaki, yaitu berasal dari beras ketan yang dibungkus dengan daun bambu muda yang kemudian direbus. Berikutnya ada Prefektur Kagoshima dengan makanan yang juga berasal dari beras ketan dan dimasak dengan alkali, kemudian dibungkus dengan kulit bambu disebut akumaki yang mirip dengan chimaki.
|
Akumaki |
|
Sasamaki |
Sajian Lainnya
Hari Anak juga digunakan sebagai
hari dimana orang Jepang akan mendoakan kesehatan dan umur panjang bagi anak
laki-laki mereka. Ikan buri atau Japanese Yellowtail adalah
makanan yang sering dimasak di Hari Anak. Selain itu, ikan tuna juga cukup
populer di Hari Anak tersebut.
Masyarakat Jepang juga mengeluarkan
ide kreatif mereka di Hari Anak dengan memasak chirashi ataupun kue yang
berbentuk koinobori.
FESTIVAL KOINOBORI
Tradisi menghias bendera koinobori tentu menjadikan 'persaingan' antar wilayah dalam menampilkan festival koinobori terbaik versi mereka. Namun, dikarenakan adanya virus COVID-19, beberapa wilayah terpaksa menunda festival mereka. Berikut beberapa festival koinobori yang bisa dinikmati jika Anda tinggal di Jepang atau ketika Anda berkunjung ke Jepang.
- Festival Koinobori Tatebayashi, Prefektur Gunma
Lebih dari 4000 bendera koinobori yang menghiasi sungai Tsuruuda yang dibarengi dengan mekarnya bunga sakura diadakan antara akhir bulan Maret hingga awal bulan Mei. Meskipun Hari Anak diperingati pada tanggal 5 Mei, namun festival ini berlangsung selama satu bulan.
- Dragon God Valley Koinobori Festival, Prefektur Ibaraki
Festival ini diadakan setiap akhir bulan April hingga pertengahan bulan Mei. Lebih dari 1000 bendera akan menghiasi sepanjang jembatan Ryujin. Festival ini tepat berada dekat dengan pegunungan, sehingga koinobori terlihat seperti naga kecil yang sedang terbang sesuai dengan nama jembatannya yang berarti naga.
- Uzuma Koinobori, Prefektur Tochigi
Menikmati kurang lebih seribu bendera koinobori sambil menaiki perahu menjadi daya tarik tersendiri saat festival koinobori diadakan di Prefektur Tochigi. Saat tidak ada festival ini pun, wisatawan bisa menaiki perahu sambil menikmati suasana di kota Tochigi.
- Niyodo River Paper Koinobori Festival, Prefektur Kochi
Biasanya, bendera koinobori akan menghiasi rumah atau festival Hari Anak dengan cara digantung. Namun berbeda dengan kota Inomachi, Prefektur Kochi yang mendekorasi Hari Anak menggunakan bendera koinobori yang terbuat dari kertas dan kain. Bendera tersebut tidak hanya digantungkan, namun dibiarkan 'berenang' di sungai Niyodo. Festival ini diadakan sepanjang liburan Golden Week.
Itulah beberapa spot Festival Koinobori yang cukup populer dan menarik di Hari Anak. Festival-festival tersebut bisa dijadikan referensi dan masuk ke dalam daftar festival Jepang yang harus dikunjungi saat liburan di Jepang.
Comments
Post a Comment